Selamat pagi sahabat Blogger.. Bagaimana kabar kaliannn ??? Sehaaat kaaan ^_^
Baru posting lagi nih,,
Ok, hari ini y mau berbagi pengetahuan tentang persalinan sungsang engan tehnik bracht ..
Selamat membaca ^_^
Teknik Bracht
Persalinan sungsang adalah keadaan dimana
bokong janin atau bagian kaki dari janin berada pada bagian bawah rongga rahim
ibu atau kavum uteri sebuah proses persalinan untuk mengeluarkan janin yang
posisinya membujur di dalam rahim dimana posisi bokong atau kaki bayi lahir
terlebih dahulu dibandingkan bagian tubuh lainnya. Letak sungsang berdasarkan
statistik bisa terjadi dengan presentase 3 sampai 4% dari total persalinan yang
ada. Persalinan sungsang ini terjadi dengan rasio 25% dari persalinan di bawah
usia 28 minggu, dan sebanyak 7 % pada persalinan dengan usia 32 minggu.
Letak janin di dalam rahim tergantung pada
proses adaptasi yang dilakukan oleh janin atas ruangan di dalam rahim ibu. Pada
kehamilan di bawah 32 minggu, air ketuban cenderung lebih banyak dengan
demikian bayi lebih leluasa untuk bergerak. Namun pada kehamilan triwulan,
janin tumbuh lebih pesat sementara itu air ketuban menjadi lebih berkurang. Dan
oleh karena bokong dengan kedua tungkai yang terlipat jauh lebih besar dari
kepala, maka bokong bayi secara paksa akan menempati ruang yang jauh lebih luas
di fundus uteri.
A. Jenis
Persalinan Sungsang
1.
Sungsang Frank Breech atau presentasi bokong.
Potensi terjadinya sebanyak 50 sampai 70 %. Letak sungsang yang satu ini bisa
terjadi diakibatkan ekstensi sendi lutut, dan kedua kaki menjadi terangkat
hingga pada ujungnya setinggi kepala janin atau bahu janin.
2.
Sungsang jenis selanjutnya adalah Complete
Breech yang terjadi dengan presentasi 5 sampai 10%.
3.
Jenis yang terakhir adalah incomplete or
footling. Persentasi terjadinya menempati angka 10 sampai 30%. Pada
sungsang jenis ini, bokong kaki tidak sempurna dan hanya 1 kaki yang terletak
di samping bokong. Sementara kaki lainnya terangkat pada bagian atas.
B. Penatalaksanaan
Persalinan
Selama
proses persalinan, resiko ibu dan anak jauh lebih besar dibandingkan persalinan
pervaginam pada presentasi belakang kepala.
1.
Pada saat masuk kamar bersalin perlu dilakukan
penilaian secara cepat dan cermat mengenai : keadaan selaput ketuban, fase
persalinan, kondisi janin serta keadaan umum ibu.
2.
Dilakukan pengamatan cermat pada DJJ dan
kualitas his dan kemajuan persalinan.
3. Persiapan
tenaga penolong persalinan – asisten penolong persalinan - dokter anak dan ahli
anaesthesi.
Persalinan spontan pervaginam (spontan Bracht)
terdiri dari 3 tahapan :
1.
Fase lambat pertama:
a.
Mulai dari lahirnya bokong sampai umbilikus
(scapula).
b.
Disebut fase lambat oleh karena tahapan ini
tidak perlu ditangani secara tergesa-gesa mengingat tidak ada bahaya pada ibu
dan anak yang mungkin terjadi.
2.
Fase cepat:
a.
Mulai lahirnya umbilikus sampai mulut.
b.
Pada fase ini, kepala janin masuk panggul
sehingga terjadi oklusi pembuluh darah talipusat antara kepala dengan tulang panggul
sehingga sirkulasi uteroplasenta terganggu.
c.
Disebut fase cepat oleh karena tahapan ini
harus terselesaikan dalam 1 – 2 kali kontraksi uterus (sekitar 8 menit).
3.
Fase lambat kedua:
a.
Mulai lahirnya mulut sampai seluruh kepala.
b.
Fase ini disebut fase lambat oleh karena
tahapan ini tidak boleh dilakukan secara tergesa-gesa untuk menghidari
dekompresi kepala yang terlampau cepat yang dapat menyebabkan perdarahan
intrakranial.
C. Peralatan Dan
Bahan Yang Dibutuhkan :
1.
Peralatan :
Ø Tempat tidur ginekologi :
1 buah
Ø Partus set :
1 set
2.
Perlengkapan
Ø Celemek :
1 buah
Ø Sepatu bot :
1 buah
Ø Kaca mata :
1 buah
Ø Masker :
1 buah
Ø Handscoen steril :
1 pasang
Ø Handuk besar :
1 buah
Ø Kain bersih :
1 buah
Ø Tempat sampah :
2 buah
D. Petunjuk Umum
1.
Baca
dan pelajari dengan baik lembar kerja kerja yang tersedia
2.
Perhatikan
dan ikuti petunjuk dari dosen
3.
Tanyakan
pada dosen bila ada hal yang tidak di mengerti atau di pahami
E. Keselamatan Kerja
1.
Pusatkan
perhatian dan konsentrasi pada prosedur kerja dan tindakan
2.
Sebelum
prosedur dilakukan letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau
3.
Gunakan
peralatan sesuai dengan fungsinya
4.
Setiap
langkah dilakukan secara sistematis
5.
Perhatikan
prinsip pencegahan infeksi
Daftar Cheklist dan langkah kerja bisa download DISINI
Semoga bermanfaat,,
jangan lupa tinggalkan komentar ^_^
0 comments:
Post a Comment